Jumat, 06 Desember 2013
Anomali
Aku benci seperti ini. sedari dulu sudah aku ingatkan kepada diriku sendiri. Jangan lakukan tindakan konyol itu untuk yang kedua kalinya. kenapa aku tetap melakukannya??? hai hawa nafsu! kenapa kau terlihat begitu agung dibanding pikiran dan logikaku? kenapa kau mengalahkan pikiran jernihku, ya Alloh.....
Apa menyesal? huh! Waktu tak bisa terulang kembali, keadaan yang penuh dengan hawa nafsu sebelumnya itu bisa mengubah segalanya terutama sikap. Apa iya? sudah bisa dirasakan?
biasanya setelah itu alam pikiranku menggrayangi kecurigaan? kecurigaan itu timbul karna ulah konyolku sendiri tentunya karna hawa nafsu itu.Seperti anomali penyimpangan logika itu bersumber karna perasaan, ada keanehan antara perasaan hati dan logika, yang tak sejalan. Menyedihkan kenapa hal semacam ini terulang? Jelas kamu sadar! jangan angkuh ataupun arogan, kau sudah dapat peringatan itu! kalau kau masih mengabaikan maka pintu akan tertutup! bukanya kawanmu adalah pintumu kata -ArdiWilda-, kau akan tetap membutuhkan pintu, bukan jendela untuk memasuki alam manapun.
Sudah bisa ditebak setelah ini maka aku akan memasuki langkah mulai dari nol kembali, ME-RANG-KAK! karna itu udah terjadi sebelumnya. Super konyol sudah bisa ditebak kenapa masih bisa terulang? tak ada peningkatan tapi berulang, hebat! sekali lagi terulang mungkin akan dapet gelas cantik!. Mungkin hal yang paling sulit itu mengendalikan hawa nafsu dalam diri, bisa menyimpang dari kebenaran mungkin juga karena dikuasai hawa nafsu. Ya, berarti aku masih dikuasai oleh hawa nafsu tapi belum bisa mengendalikan hawa nafsu. Mau sampe kapan? sampe kesadaran itu datang? kesadaran itu tak akan datang jika kau belum bisa berteman baik dengan nafsumu itu! Ayolah jangan biarkan dirimu seperti ini lagi, perubahan yang tetap akan dimulai dari dirimu sendiri.
Jumat, 29 November 2013
Lewat Warna
Tidak ingin hidup dalam bayangan. Biarkan warna itu masih
disini dan membiarkan bayangan itu pelan-pelan pergi.
Tak ada rencana Alloh yang sis sia, kisah warnamu juga bukan hal yang sia sia.
Tak ada rencana Alloh yang sis sia, kisah warnamu juga bukan hal yang sia sia.
Pink yang "lucu"
Ditengah-tengah saat menulis tugas akhir tiba-tiba aku teringat teman kecilku, sebut saja dia si Pink. Pink temanku di desa, dulu kita berteman dekat mungkin karena juga kita sedesa dan seumuran. terkadang alam masalaluku masih mengingat Pink sebagai seorang yang lugu, dan selalu terbuka apa adanya denganku.
keadaan Pink berubah membuat semua berubah. kita bertemu terakhir setelah lebaran kemarin setelah beberapa tahun tak bertemu, dia beserta keluarga berkunjung kerumah. Pink tak tingal di desaku lagi, dia menetap diluar kota dan mengangap "mantan desanya ini" adalah "ndeso" untuk ukuran dia sekarang. Istilah "ndeso" membuat seluruh isinya juga disebut "ndeso" termasuk aku dan semua yang ada di sini "ndeso!". memang benar aku tingal didesa. lalu apa bedanya dengan kamu yang tingal di metropolitan di gedung yang tinggi itu?? mungkin aku katrok dibanding orang kota lainnya. Tak masalah, memang benar to??? hahaha
Keadaan sosial ekonomi seperti menyihir semuanya terutama yang dapat dilihat oleh mata, Penampilan dan kelompok temannya!
Ditengah-tengah obrolan antara aku dan Pink, tiba-tiba Pink bercerita ingin melanjutkan studynya. 'Iya, lanjut aja kalo emang mau dan ada kesempatan' kataku
'tapi kuliah S2 dan S1 berbeda jauh Si...' lanjut si Pink
'bedanya dimana?' tanyaku
'waktu aku kuliah S1 teman-temanku jarang yang pakai mobil, dan yang pakai mobil itu masih bisa dihitung jari tapi waktu aku ke UI yang kuliah S2 rata-rata pakai mobil semua...' jawab Pink
'ya udah kamu kan sekarang bermobil, lalu apa lagi?' tanyaku lagi
................................................... Singkat cerita Pink tak jadi lanjut kuliah karena alasan mobil!!
Cerita Pink hanya gambaran untuk sebagian temanku yang terbatas tetapi tetap semangat belajar! tak peduli penampilan, tetapi peduli dengan ilmu. ilmu seperti nutrisi untuk mereka! sungguh luar biasa sebagian teman-temanku itu!
Dua teman yang berbeda antara Pink dan temanku yang lain, untuk sebagian temanku yang lain naik angkot dan bis berdesak-desakan tak masalah yang penting aku bisa belajar katanya! mungkin belajar adalah energi untuk sebagian temanku itu. Temanku tak pernah bilang begitu sih, itu cuma kata-kataku untuk mengambarkan semangat belajarnya. hehe
Dunia ini memang dihuni oleh berbagai macam manusia, ketika ingat si Pink yang lucu aku jadi bersyukur, ternyata aku diantara teman-teman yang semangat! semangat dalam semua hal, semoga saja semangatnya juga menular kepadaku!he
Kadang seorang teman juga dapat mengambarkan seperti apa kita, ada yang bilang 'jika kamu ingin tahu seseorang lihatlah temannya' mungkin saja begitu! tapi itu juga tidak dapat mengambarkan keseluruhan.
Bertemanlah dengan siapa saja. dengan bertemunya aku dengan Pink kembali membuat aku bersyukur dengan teman-teman yang aku miliki. Terkadang aku merasa dapat mengambil pelajaran hidup dari teman seperti Pink. Bukan berarti ikut meniru, tetapi Pink membuat aku sedikit melek! Ya, sebelum Pink datang kerumah aku memang tidur!
keadaan Pink berubah membuat semua berubah. kita bertemu terakhir setelah lebaran kemarin setelah beberapa tahun tak bertemu, dia beserta keluarga berkunjung kerumah. Pink tak tingal di desaku lagi, dia menetap diluar kota dan mengangap "mantan desanya ini" adalah "ndeso" untuk ukuran dia sekarang. Istilah "ndeso" membuat seluruh isinya juga disebut "ndeso" termasuk aku dan semua yang ada di sini "ndeso!". memang benar aku tingal didesa. lalu apa bedanya dengan kamu yang tingal di metropolitan di gedung yang tinggi itu?? mungkin aku katrok dibanding orang kota lainnya. Tak masalah, memang benar to??? hahaha
Keadaan sosial ekonomi seperti menyihir semuanya terutama yang dapat dilihat oleh mata, Penampilan dan kelompok temannya!
Ditengah-tengah obrolan antara aku dan Pink, tiba-tiba Pink bercerita ingin melanjutkan studynya. 'Iya, lanjut aja kalo emang mau dan ada kesempatan' kataku
'tapi kuliah S2 dan S1 berbeda jauh Si...' lanjut si Pink
'bedanya dimana?' tanyaku
'waktu aku kuliah S1 teman-temanku jarang yang pakai mobil, dan yang pakai mobil itu masih bisa dihitung jari tapi waktu aku ke UI yang kuliah S2 rata-rata pakai mobil semua...' jawab Pink
'ya udah kamu kan sekarang bermobil, lalu apa lagi?' tanyaku lagi
................................................... Singkat cerita Pink tak jadi lanjut kuliah karena alasan mobil!!
Cerita Pink hanya gambaran untuk sebagian temanku yang terbatas tetapi tetap semangat belajar! tak peduli penampilan, tetapi peduli dengan ilmu. ilmu seperti nutrisi untuk mereka! sungguh luar biasa sebagian teman-temanku itu!
Dua teman yang berbeda antara Pink dan temanku yang lain, untuk sebagian temanku yang lain naik angkot dan bis berdesak-desakan tak masalah yang penting aku bisa belajar katanya! mungkin belajar adalah energi untuk sebagian temanku itu. Temanku tak pernah bilang begitu sih, itu cuma kata-kataku untuk mengambarkan semangat belajarnya. hehe
Dunia ini memang dihuni oleh berbagai macam manusia, ketika ingat si Pink yang lucu aku jadi bersyukur, ternyata aku diantara teman-teman yang semangat! semangat dalam semua hal, semoga saja semangatnya juga menular kepadaku!he
Kadang seorang teman juga dapat mengambarkan seperti apa kita, ada yang bilang 'jika kamu ingin tahu seseorang lihatlah temannya' mungkin saja begitu! tapi itu juga tidak dapat mengambarkan keseluruhan.
Bertemanlah dengan siapa saja. dengan bertemunya aku dengan Pink kembali membuat aku bersyukur dengan teman-teman yang aku miliki. Terkadang aku merasa dapat mengambil pelajaran hidup dari teman seperti Pink. Bukan berarti ikut meniru, tetapi Pink membuat aku sedikit melek! Ya, sebelum Pink datang kerumah aku memang tidur!
Kamis, 28 November 2013
FINANCIAL FREEDOM
FINANCIAL FREEDOM
Jumat, 29-11-2013
Tiba-tiba aku teringat dengan dua kata itu yah, financial
freedom! Kebebasan finansial. Yang tibul kemudian adalah pertanyaan-pertanyaan
detail dalam kepalaku. Penghasilan perbulanmu berapa? Apa kau sudah bisa
menabung untuk hari depanmu? Atau setidaknya bisa mencukupi kebutuhanmu sendiri
selama sebulan kedepan? Lalu apa yang akan kamu lakukan untuk hari
depanmu?
Memang tak pernah ada definisi khusus untuk finansial
freedom tapi setau aku finansial freedom itu dapat diartikan kondisi ketika
seseorang bisa mencukupi kebutuhanya sendiri
untuk hari ini dan untuk hari kedepan.
Pasti luar biasa sekali untuk seseorang yang seusiku tetapi sudah
mencapai kemandirian secara finansial. Ada rasa kepuasaan dari hasil jerih
payahnya bekerja, tau cara mengunakan uangnya dengan baik. Masih ingatkan
pepatah jangan sampai besar pasak dari pada tiang. Untuk seseorang yang sudah bekerja memang
alangkah baiknya sadar untuk meginvestasikan sedikit hasilnya untuk keperluan
mendatang, katanya sih orang yang sadar finansial banyak dilakukan oleh orang
yang sederhana dibanding yang royal. Mungkin orang royal itu banyak
konsumtifnya kali ya? Untuk shoping aja kurang gimana mau nabung katanya....
pantas saja Indonesia menjadi negara tujuan pasar dunia!
Any way aku juga pernah dengar dari seseorang yang sudah
bekerja katanya sih ‘kalau udah bekerja pasti yang ingin kau beli pertama HP
baru, kendaraan baru, ipad baru, dan tak ketingal termasuk aksesoris yang
menempel di badan, yah setidaknya untuk memperbaiki penampilan pribadi’ katanya
kepadaku
Jujur sih aku kurang cocok dengan orang yang royal
seperti itu, atau karena mungkin orang itu belum berkeluarga? Apa kecenderungan
orang dengan kata investasi hanya untuk mereka yang udah mau dan udah
berkeluarga aja? Entahlah aku tak pernah berminat meneliti! tapi lebih baik
juga sudah mulai belajar investasi. Sedia payung sebelum hujan kan lebih baik!
Pernah membayangkan jika orang itu masih tetap begitu
disaat anak-anaknya kelak butuh biaya pendidikan? Apa yang akan didahulukan
belanja-blenjinya untuk penampilan atau biaya pendidikan anak untuk masa depan?
Kebiasaan orang itu menular kalo kata Bapakku
Haiii.... kebutuhanmu
didepan masih panjang!, ujarku kepada orang itu
‘Tapi memang begini kok kalo kamu udah bekerja, pasti
kamu juga bakalan begitu!’ katanya kepadaku
‘Liat saja nanti’ jawabku
Aku tak mau melanjutkan percakapan ini, aku angap soal
pilihan pribadi dalam menikmati hasil sendiri dan aku tak mau diangap menggurui
untuk sesuatu yang aku sendiri belum tau.
Tapi kalo aku pilih lebih baik mengontrol diri sendiri
untuk tidak terjerumus kepada perilaku konsumtif. Walaupun sembari mengisi
waktu luang sampinganku belajar jualan, hehe. Tak ada paksaan juga untuk beli! Pada
dasarnya setiap orang pasti pengen punya penghasilan. Beli sesuai dengan
kebutuhan, jangan sampai barang-barang yang kemarin ditelantarkan karena sudah
ada yang baru.
Dan yang paling penting, Ini bukan petuah bagi yang baca!.
hehe
Rabu, 27 November 2013
Kisah Drupadi dan Pandawa Lima Yang Berkonflik Dengan Kurawa
Rabu
2013-11-26
Kisah
Drupadi dan Pandawa Lima Yang Berkonflik Dengan Kurawa
“Jangan
Lecehkan Kehormatan wanita”
Selama ini aku kurang begitu tertarik dengan dunia
pewayangan, pengetahuanku akan wayang juga mungkin masih sangat dangkal. Wayang
seakan sudah berakar di Indonesia, seakan orangtua tau tentang cerita-cerita
wayang. Sebut saja Mbah Kakungku dan Bapakku yang sesekali mendengarkan
kisah-kisah wayang diwaktu luangnya melalui tape atau radio dengan Bahasa Jawa
yang justru kadang aku tak mengerti apa yang disampaikan dalang. Lebih baik
membaca novel dari pada mengerti setengah-setengah kataku. Bebarapa terakhir
ini ada beberapa novel ringan yang aku lahap untuk mengusir kepenatanku
termasuk novel kisah Drupadi ini karya Adrian Kresna.
Aku dapatkan novel kisah Drupadi yang dilecehkan
kehormatannya oleh para kurawa. Seperti dalam kisah Mahabrata, Drupadi
merupakan perempuan yang menjadi korban atas kalahnya suaminya Yudistira dalam
bermain dadu. Bukan Yudistira yang mempertaruhkan Drupadi namun Yudistira
menerima tantangan dari Duryudana sepupunya demi kerajaan Astina.
Mungkin ketidakpahamanku akan sastra membuat novel ini
terasa datar meskipun sedikit datar aku tetap menyelesaiakan novel ini. Kisah
tentang satria yang melunasi janji-janjinya atas kekalahannya dalam permainan
judi. Begitulah satria tetap berpegang teguh dengan janji walaupun dalam permainan judi sekalipun. Meskipun ada beberapa yang
membuat aku tidak sepaham dengan kesimpulannya. Dapat disimpulkan dalam kisah
ini seorang perempuan yang mulia adalah perempuan yang menerima perbuatan
apapun dari suaminya, bahkan saat dirinya menjadi budak taruhan dimeja judi.
Tentulah satria pun bisa salah dalam mengambil keputusan untuk ikut bermain
judi walaupun dalam permainan judi Yudistira banyak dipengaruhi oleh Patih
Sengkuni yang licik. serta adanya tantangan dari Duryudana, menyerahkan negara Astina kepada kurawa jika
permainan judi pandawa kalah. untuk mempertahankan negara Astina dari tangan
Kurawa, yudistira menyangupi permainan judi itu.
Peristiwa itu bermula saat Drupadi bersama para Pandawa (Yudistira,
Bima, Arjuna, nakula dan Sadewa) menghadiri pesta syukuran para Kurawa di
sebuah tempat wilayah Astina. Pesta yang sungguh memabukkan yang membuat para
pandawa menjadi lengah atas muslihat Patih Sengkuni yang mendorong mereka untuk ikut serta dalam
permainan judi. Sebuah permainan lelaki yang awalnya hanya selingan dan hiburan
dalam pesta, tetapi akhirnya justru berlannjut menegangkan dengan
mempertaruhkan negara Amarta dan Astina bagi siapa saja yang menang.
Negara Amarta sebagai hadiah perkawinan Drupadi dan
Yudistira harus jatuh ke tangan para Kurawa karena Pandawa kalah dalam
permainan judi itu. Bahkan Yudistira yang telah mabuk oleh minuman keras yang
terus menerus disuguhkan kepadanya, dengan penuh emosi, merelakan diri dan
semua miliknya diperrtaruhkan di meja judi malam itu. Minuman keras yang
disuguhkan meracuni akal sehatnya bahkan nasihat baik pamannya Yamawidura tak
dihiraukanya. Dia yang terkenal lembut dan santun telah kehilangan jati
dirinya.
Selama tiga kali Yudistira kalah dalam permainan judi,
sebagai hukumannya para Pandawa dan Drupadi terusir dari negaranya untuk
menjalani hidup sebagai pengembara tanpa tujuan selama dua belas tahun tahun dan satu tahun
penyamaran, yang tak ada seorangpun boleh mengetahui keberadaannya, jika masa
hukuman dan penyamaran tersebut diketahui maka hukuman akan diulangi kembali
dari awal. Selama 11 tahun mereka hidup di Rimba Kamiaka tanpa diketahui oleh kurawa.
Drupadi pun ikut dilecehkan karena dianggap telah menjadi
hak para kuarawa atas kemenangannya. Duryudana dan Dursasana tertawa
terbahak-bahak dan nyaris tak bisa berfikir waras. Kehormatan Drupadi
dilecehkan oleh para kurawa didepan banyak orang. Tak ada yang sanggup
menolongnya. Rambutnya yang rapi
layaknya istri bangsawan dijambak hingga sangul terlepas, serta
paiakannya berusaha disingkapkan oleh Duryudana dan Dursasana didepan banyak
orang.
kejadian yang memilukan untuk Drupadi membuatnya
mengucapkan sumpah mengeriakan atas perlakuan keji yang dilakukan para kurawa.
Sumpahnya ia tak akan mengelung rambutnya kembali sebelum dikeramasi oleh darah
Dursasana yang telah melecehkannya.
Maka setelah masa hukuman yang dijalani Drupadi dan para
Pandawa selesai terjadi perperangan antara pihak kurawa dan pandawa.
Perperangan yang ingin membalaskan dendam atas pelecahan yang dilakukan para
kurawa kepada Drupadi dan untuk merebutkan negara Astina dari para Kurawa yang
seharusnya menjadi hak para Pandawa. Perperangan akhirnya dimenangkan oleh
pandawa dengan kematian patih Sengkuni dan Duryundana.
Bimalah yang paling kuat diantara kelima Pandawa. Patih
sengkuni dan Dursasana pun terbunuh ditangannya. Setelah Bima berhasil membunuh
Dursasana maka segeralah Bima menadahi darah yang keluar dari tubuh penjahat
itu untuk diberikan kepada Drupadi untuk mengeramasi rambutnya yang selama
bertahun-tahun tak disangul dibiarkan terurai sebelum dikeramasi dengan darah
Dursasana sebagai sumpah atas dendamnya kepada Dursasana yang paling
melecehkannya.
Dampak peperangan tentulah jatuhnya korban diantara kedua
belah pihak. Pengorbanan untuk menegakkan kehormatan seorang wanita yang
dilecehkan oleh para kurawa sepupu pandawa. Tentulah pandawa yang unggul mampu
mengalahkan para kurawa yang seratus itu. Kejahatan yang dilakukan kurawa
membuat pandawa harus bertindak untuk menumpas kejahatan, kejahatan bila
dibiarkan akan semakin melebar melahap apa saja yang diinginkan.
Sabtu, 23 November 2013
Papan Nama
Sabtu 2013-11-22 pulul 13.46
Papan Nama
Besok malam tepat 4 bulan meningalnya sang Ibu, dan siang
tadi teman-teman kelompok PGRI Ibuku ziarah ke makam Ibuku, kebetulan juga
jarak makam Ibuku tak jauh dengan tempat mengajarnya dulu. Aku sebagai wakil turut serta ziarah karena
Bapakku kebetulan ada acara dan kemungkinan tidak bisa ditingal. Dijadwalkan
pergi ke makam Ibuku jam 09.00 bersama kelompok Ibu-ibu Guru itu berjumlah sekitar
50 orang yang ikut ziarah ke makam.
Setelah sampai makam Ibuku, deg! Ada rasa yang tak biasanya
aku rasakan ketika menjenguk makam Ibuku. Ya, sebelumnya makam Ibu belum ada
papan namanya, ketika hari ini sudah ada papan nama itu. Kenapa rasanya begitu
sakit membaca papan nama yang bertuliskan ‘Siti Romlah’ kenapa rasa sakit ini
menjalar ketika ada papan nama itu. Kemarin hari jumat aku sempat ziarah ke
makam Ibuku belum mendapati papan nama itu, dan rasanya tak sesakit ini sebelum
papan nama itu tertancap dalam makam Ibuku. Kenapa rasa ini muncul kerena ada
papan nama itu....
Papan nama itu menyadarkanku untuk yang kesekian kali, kalau
Ibu benar-benar sudah tidak ada! Hanya doa yang aku panjatkan untuk Ibuku
supaya bahagia disana. Ada hadits yang mengatakan amalan seseorang tidak akan
putus kecuali tiga perkara*saya lupa siapa yang meriwayatkannya: anak solikhah,
ilmu yang bermanfaat dan amal jariah. Kemudian pertanyaan yang muncul dalam
benakku ‘apa kamu sekarang udah jadi anak yang solikhah?’ apa kau sudah berbuat
baik dengan orangtuamu, adikmu, tetanggamu?; apa kau sudah memperbaiki tingkah
buruk-burukmu?; ‘apa kau sudah bisa melaksanakan semua kewajiban Alloh Tuhanmu
dan meninggalkan semua larangan-Nya?’ aku bingung menjawabnya.....
Tak ada hidup tanpa proses perbaikan! Hidup adalah proses
untuk mencapai perubahan, parubahan untuk diri kita dan lingkungan kita.
Bismillah
Aku serta Ibuku
Sunda Dan Jawa
SUNDA DAN JAWA
Sebelumnya aku sedikit heran dengan
sebagian orang yang dengan pendapatnya, orang jawa kalau bisa jangan "dapet" orang sunda ataupun sebaliknya. Deket aja
terkadang menuai ancaman keras apalagi sampai melagsungkan ijab qobul didepan
penghulu...... wehehe
*ini bukan pengalaman si penulis tapi
cuma iseng-iseng
Suku jawa dan suku sunda dua suku yang
menempati pulau Jawa, terkadang aku jadi senyum senyum sendiri ketika banyak
yang gagal menjalin silaturahmi antar dua keluarga karena yang satu dari sunda
dan yang satu dari jawa. Ketika dua sijoli sudah saling sepakat, sepaham,
berjanji sehidup semati membangun bahtera rumah tangga dan sudah begitu panjang
rencana-rencana yang disusun setelah ini setelah itu dan bla bla bla.....
diluar dugaan, door! adanya ketidaksetujuan dari pihak keluarga, aduh..... yang
mendengar ceritanya pun ikutan jleb jleb jleb!!! *mendramatisir sekali
Alasan ketidaksetujuan pun karena
alasan yang tidak masuk akal bagi sebagian orang. Tapi bagaimanapun juga harus
menghargai sebagian orang yang masih percaya mitos. Mitos jika tetap
diperlangsungkan kedalam pernikahan maka keduanya tidak akan langgeng, wajar
jika sebagian orang tua sangat menghawatirkan hal tersebut.
Dan kedua sijoli yang bersedih yang
didapatnya dari rekan, keluarga dan lainnya “sabar ya.... Tuhan lebih tahu yang
terbaik buat kalian”.
“Sabar itu memang tak
berbatas!” jawab salah satu sijoli itu
Hiks.....
Fleshback
Menarik jika melihat hubungan jawa dan
sunda, dua suku utama yang menempati pulau jawa. Hubungan bangsa jawa dan suda
memburuk sejak abad ke 14. Terutama sejak perang bubat yang terjadi di abad ke
14. Ketika itu ada kerajaan besar di pulau jawa. Kerajaan Pajajaran bagi bangsa sunda, terletak di barat
pulau. Kerajaan majapahit bagi bangsa jawa, berpusat di timur pulau. Majapahit
negara terbesar di Asia Tenggara pada era tersebut, diperintah oleh Raja Hayam
Wuruk yang memiliki seorang Patih bernama Gajah Mada. Gajah mada memiliki
ambisi besar untuk meluaskan wilayah majapahit ke seluruh nusantara.
Dikisahkan, Raja Hayam Wuruk jatuh
cinta pada Putri Pajajaran Diah Pitaloka, ia pun mengirim pinangan. Lamaran
diterima. Tapi barang kali atas perintah Patih Gajah Mada, pernikahan diadakan
di majapahit. Ini menyalahi tradisi yang berlaku hingga kini di pulau jawa,
yaitu bahwa pernikahan dilakukan di tempat pengantin putri. Semula kerajaan
pajajaran enggan. Tapi berbagai bujukan dan anjuran, rombonngan raja pajajaran
dan putri Diah Pitaloka pun berangkat ke majapahit.
Memasuki wilayah majapahit, Gajah Mada
menghadap dan memaksa Raja Sunda untuk mengakui kekuasaan Hayam Wuruk. Ia
meminta agar pernikahan itu dianggap sebagai penyerahan diri. Dengan demikian,
Diah Pitaloka hanya upeti pajajaran kepada Majapahit. Rombongan Pajajaran
menolak, namun mereka berada ti tempet yang rawan. Mereka berada di wilayah
musuh tanpa persenjataan sama sekali. Pasukan Gajah Mada menghabisi seluruh
rombongan Pajajaran, yang dinamakan dengan perang bubat. Melihat seluruh
keluarganya di bantai Diah Pitaloka pun bunuh diri.
Raja Hayam Wuruk berduka atas kejadian
ini, tapi hubungan Pajajaran dan majapahit tak bisa diperbaiki, nasi telah
menjadi bubur. Sampai tujuh ratus tahun kemudian, hinga Negara Indonesia
merdeka, masih ada kepercayaan tentang pantangan pernikahan antara sunda dan
jawa. Apalagi lelaki sunda dan perempuan jawa.
Budaya yang akan membentuk pola pikir.
Pola pikir yang sudah melekat antara orang sunda dan jawa pantangan pernikahan bagi
sebagian yang lain. Tentunya tidak semua orang mempunyai pola pikir yang sama,
banyak juga orang jawa atau sunda yang saling berjodoh. So, kata terakhirnya
adalah takdir Tuhan. Hehe
Tulisan Cuma hasil selentingan yang
masuk dari kuping kanan dan kiri
Langganan:
Postingan (Atom)