Rabu, 19 Agustus 2015

Aku Waktu Itu...


Entah masih butuh waktu berapa lama aku bisa seperti senior senior itu, senior yang dengan kemampuan, bahasa tubuh dan raut mukanya memang sudah di design pas sebagai dosen. aku diantara mereka seperti kecil.
menjalankan peranku seperti meniti sebuah proses, posisiku masih ada pada anak tangga pertama, sedangkan senior itu sudah ada di tangga entah 8, 9, atau 10. Tidak, aku tak minder, hanya saja aku ingin merefleksikan sebuah perjalanan ku, entah perjalanan yang akan terus lurus atau bahkan bisa berbelok, berbelok tentunya menginginkan jalan yang seterusnya lurus lagi.

terkadang pun aku bertanya, siapa yang menghantarkan ku sampai sini kalau bukan diriku sendiri, tentunya memang ada peran dari Tuhan yang tak pernah bisa ku sangkal, tapi sejak aku masuk kuliah karena akku bingung jawab setiap mau jadi apa kamu? aku selalu jawab "mengajar" dan sewaktu itu aku merasa tak punya kemampuan mengajar, apalagi berbicara lantang di forum publik, aktif bertanya saat mata kuliah berlangsung saja hampir tidak pernah, saat kuliah aku mahasiswa pasif dikelas, dan membeli buku hampir saja tidak pernah! membacapun sangatlah malas.
kecuali organisasi kampus, aku memang mengikuti beberapa organisasi dikampus, hanya untuk sekedar menghilangkan penat sejujurnya dan bisa menghabiskan waktu dari pagi sampai sore lagi untuk berada diluar kos-kosan. Ouuuccchhh......

saat kuliah pun aku lebih senang berada diluar kelas ketimbang duduk diam dan tenang mengikuti kuliah, aku lebih senang rewo-rewo dengan teman-teman, sampai akhirnya kelakuan-kelakuanku terbaca Ibuku, pesan Ibuku hanya singkat... "tujuan kamu kesemarang itu kuliah to nduk...." sambil Ibu berlalu keluar kamarku. itulah Ibuku jikalau memberi nasihat tak pernah panjang dan lebar, nada suara tinggi saja hampir tidak pernah, tapi nasihatnya selalu pelan tapi kedalam.... Mak Jleb!

yang paling aneh itu aku tak suka dengan jurusan kuliahku, kedengarannya memang aneh tapi lalu pasti muuncul pertanyaan "kalau tak suka kenapa kuliah jurusan Ilmu Pemerintahan?" sama sekali dulu aku tak pernah punya rencana mau kuliah di semarang, sama sekali TIDAK! tetiba bapakku telfon saat itu aku masih ada di Jawa Barat, bapakku bilang kalau masih ada waktu 1 hari untuk bisa daftar kuliah di UNDIP, lalu dengan santainya aku menjawab "yasudah bapak aja yang daftarin usi kuliah...." lalu aku bilang kalau "Akuntansi, Psikologi dan Administrasi Publik" adalah jurusan yang ingin aku masuki, dan bapakku mengiyakan.
dan entah mengapa bapakku salah memasukan kode administrasi publik salah jadi kode Ilmu Pemerintahan, aku pun malas untuk sekedar mengecek berkas data yang sudah didaftarkan bapakku, lalu saat akan berangkat ujian ke masuk universitas di semarang aku baru sadar kalau yang tertera di kartu ujian bukan jurusan Administrasi Publik tetapi Ilmu Pemerintahan, dengan bingung aku bertanya "ini apa, Ini jurusan apa ini?" kenapa bukan administrasi publik tapi ilmu pemerintahan??
yang jelas saat itu aku cuma berfikir untuk menghargai bapakku aku berangkat ujian.... dan benar saja aku dinyatakan lulus di jurusan ilmu pemerintahan. dalam hatiku pun bertanya apa yang akan aku pelajari??? sampai bapakku kembali menawarkan tetap mau ambil jurusan ilmu pemerintahan di undip atau mau daftar kuliah diuniversitas lain? aku langsung jawab aku mau kuliah ditempat lain, bapakku pun mengiyakan. lalu aku daftar salah satu universitas negeri dijogja, jurusan akuntansi ekonomi, sedihnya saat mau ujian aku sakit perut dan tak bisa ikut ujian...... well! dengan sangat gontai aku masuk kuliah jurusan Ilmu pemerintahan, dengan pikiran kosong.
saat selesai semester pertama pun bapakku kembali menawarkan, mau tetap kuliah di semarang atau pindah? entah kenapa saat itu aku berat sekali meningkalkan kawan-kawan yang ada di semarang, walaupun aku tak terlalu suka dengan jurusanku, dan saat itupun aku memutuskan lanjut walau tak tahu ujungnya akan seperti apa....

well, akhirnya aku lulus tahun 2011. aku juga tak pernah punya rencana mau lanjut kuliah lagi.... aku cuma punya pikiran setelah lulus aku mau kerja, dan hidup mandiri, sudah jenuh aku rasanya hidup nodong dari orang tua. rencanaku pun langsung terpatahkan oleh pernyataan bapakku yang tetiba "pendaftaran masuk kuliah S2 UGM bulan Desember dibuka" seketikapun aku menjawab "aku tak mau kuliah lagi aku mau kerja, bosan lah usi minta duit bapak terus...." bapakku pun menjawab " bapak kasih kesempatan 3 bulan, kalau selama 3 bulan belum juga dapat pekerjaan, kuliah kamu langsung" seketika pun aku menyetujui MOU antara aku dan bapakku. benar saja selama 3 bulan itu aku belum dapat pekerjaan.....
sesuai perjanjian akupun harus kuliah lagi, dengan meriah bapakku pun tertawa atas kekalahanku. hiks! aku pun menawar kembali aku gak mau kuliah di Jogja, aku mau disemarang! bapakkupun kembali mengultimatum lebih baik dijogja dari pada semarang.....
sampai akhirnya aku kuliah disemarang dengan jurusan lanjutan ilmu pemerintahan yaitu Magister ilmu Politik, rasanya sudah malas aku kuliah, tapi bagaimanapun aku harus bertangungjawab dengan kelakuan-kelakuanku....
sampai akhirnya aku berfikir mau jadi apa aku sampai kuliah S2 ini? seringkali pun orang-orang menafsirkan yang kuliah S2 pasti ingin jadi dosen, tapi aku tak seperti itu, sampai aku pun jika ditanya mau jadi apa kenapa mesti kuliah sampai S2? aku pun menjawab "dosen" walaupuna aku juga bingung, benarkah?? jawaban yang sebenarnya dusta tapi menjadi doa. hehehe

sekarang inilah saya, saya sungguh menjadi dosen disalah satu universitas dijakarta, dosen ilmu pemerintahan dan sangat bersyukur aku pun mengajar administrasi Publik, jurusan yang aku inginkan saat aku mau kuliah S1 dulu.
saat aku menjadi dosen pun, aku temui beberapa mahasiswa yang masih bimbang dengan jurusan yang mereka masuki, *sangat merefleksikan aku saat kuliah dulu....

aku, kamu pun tak akan pernah tau jalan apa kedepan, bisa saja keinginan-keinginan kita terwujud setelah nanti, saat kita sudah lupa keinginan-keinginan dahulu yang  benar benar kita diinginkan.keinginan itu bisa saja terwujud setelah lupa apa mau kita.
hanya perlu waktu dan bersyukur dengan keadaan kita sekarang..... :D

Bahak-bahak

Hahahahaha........
tetiba akupun terbahak-bahak seperti merasakan duniaku yang dulu. dunia itu tetiba datang dalam sekelebat pikiran, dan terkadang merasa pikiran ini lebih tenang, entah tenang sebab apa... sebab aku bisa terbahak bahak atau merasa mengulang kejadian dalam sekelebat pikiran.
Yup! dalam kurun waktu tertentu aku merasakan perubahan dalam diriku. ketika aku menyadari ada perubahan lalu saat aku mengulang sekelebat masalalu dalam pikiran itulah terkadang yang membuatku terbahak-bahak sendiri. lalu muncul pertanyaan "kenapa aku bisa seperti ini sekarang"?
ketika pertanyaan ini dijawab dengan jawaban "Takdir Tuhan" maka selesai semuanya!. tak perlu embel-embel dan bla bla bla serasa usaha itu tak begitu berharga. tentu aku tak begitu! bagaimanapun usaha, doa dan ikhtiar itu PENTING!
mungkin aku harus banyak-banyak ngucapin trimakasih baca: untuk beberapa temanku saat aku kuliah di MIP, kalau perlu datengin rumahnya lalu ketok pintu lalu  bilang "temenin aku makan yook" hahaha.