(Telah Pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan
datangnya) Q.S. An-Nahl: 1).
Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi! Apakah
anda mau mengeluarkan kandungan sebelum waktunya dilahirkan, atau memetik
buah-buahan sebelum masak? Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan tak
dapat diraba, belum terwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna. Jika demikian
mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari esok dengan mencemaskan
kesialan-kesialan yang mungkin akan terjadi padanya, memikirkan
kejadian-kejadian yang akan menimpanya, dan meramalkan bencana-bencana yang ada
didalamnya? Bukankan kita tidak tahu akan bertemu dengannya atau tidak, dan
apakah hari esok itu akan berwujud
kesenangan atau kesedihan?
Yang jelas hari esok masih ada dalam alam ghaib dan belum
turun kebumi. Maka tidak sepantasnya kita menyebrangi sebuah jembatan sebelum
sampai diatasnnya. Sebab, siapa yang tahu bahwa kita akan sampai atau tidak
pada jembatan itu. Bisa jadi kita akan berhenti jalan kita sebelum sampai
kejembatan itu, atau mungkin jembatan itu hanyut terbawa arus terlebh dahulu
sebelum kita sampai diatasnya. Dan bisa jadi pula, kita akan sampai pada
jembatan itu dan kemudian menyebranginya.
Biarkan hari esok itu datang dengan sendirinya. Jangan
pernah mengandaikan dan mencemaskannya dan tanya kabar beritanya, dan jangan
pernah pula menanti serangan petakanya. Sebab, hari ini sudah sangat sibuk.
Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. masing masing beredar pada garis edarnya (Q.S. 36: 1)