Minggu, 28 Februari 2016

Biarkan Masa Depan Datang Sendiri



(Telah Pasti datangnya ketetapan Allah,  maka janganlah kamu meminta agar disegerakan datangnya) Q.S. An-Nahl: 1).

Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi! Apakah anda mau mengeluarkan kandungan sebelum waktunya dilahirkan, atau memetik buah-buahan sebelum masak? Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan tak dapat diraba, belum terwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna. Jika demikian mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari esok dengan mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin akan terjadi padanya, memikirkan kejadian-kejadian yang akan menimpanya, dan meramalkan bencana-bencana yang ada didalamnya? Bukankan kita tidak tahu akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari esok itu akan berwujud  kesenangan atau kesedihan?

Yang jelas hari esok masih ada dalam alam ghaib dan belum turun kebumi. Maka tidak sepantasnya kita menyebrangi sebuah jembatan sebelum sampai diatasnnya. Sebab, siapa yang tahu bahwa kita akan sampai atau tidak pada jembatan itu. Bisa jadi kita akan berhenti jalan kita sebelum sampai kejembatan itu, atau mungkin jembatan itu hanyut terbawa arus terlebh dahulu sebelum kita sampai diatasnya. Dan bisa jadi pula, kita akan sampai pada jembatan itu dan kemudian menyebranginya.

Biarkan hari esok itu datang dengan sendirinya. Jangan pernah mengandaikan dan mencemaskannya dan tanya kabar beritanya, dan jangan pernah pula menanti serangan petakanya. Sebab, hari ini sudah sangat sibuk.

Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. masing masing beredar pada garis edarnya (Q.S. 36: 1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar