Senin, 27 Oktober 2014

Bagian!.

Aku salah satu bagian populasi manusia lainnya. Aku makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri tanpa manusia lainnya. Walaupun terkadang ada kalanya individu ini membutuhka ruang yang lebih besar untuk dirinya sendiri tanpa kehadiran orang lain, tapi percayalah ruang itu tak benar benar untuk dirinya sendiri, hanya saja dirinya butuh bercengkrama dengan Tuhan. Kosong itu tak benar benar kosong, kekosongan itu jika dalam diri tak ada Tuhan.
Setiap pribadi itu unik, mereka punya cara masing masing untuk mengendalikan dirinya sendiri. Setiap mereka punya batasan supaya ambisinya tak terjun bebas menembus batas. Batasan dalam diri seseorang juga berbeda, satu tak sama dengan dua, tiga, begitu seterusnya, yang menandakan kehidupan ini beragam karena ada karakter yang beragam, yang menyamakan bawasannya kita makhluk sosial.
Kawan dan sahabat layaknya rumah sosial kita, setiap hari kita bercengkara dengan mereka, membutuhkan bantuan mereka, atau sekedar bertukar pikir dengan mereka. Keberadaannya tanpa kita sadari amatlah penting. Bahkan ada sebagian dari mereka bisa lebih terbuka dengan sahabatnya dibanding dengan keluarganya. Dengan sahabat teradang tak membatasi ekspresi. kalau isitilahnya kedekatannya meleburkan batas, istilah ungah-unguh mungkin sudah diabaikan, keterbukaan mereka sudah melebar. keterbukaan yang telah merekatkan. Namun ada sebagian yg engan dengan keterbukaan dan kejujuran, walaupun kadang engannya mereka hanya disebabkan karena dugaan dugaan mereka saja, dugaan yang muncul karena ketakutan yang belum tentu benar. Kedekatan akan ada jika hanya ada kejujuran dan keterbukaan. Layaknya seperti sahabat, bisa disebut sahabat karena mereka bisa terbuka satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar